Maula ya shalli wa sallim daiman abada 'Ala habibika khairil khalqi kullihimi Huwal habibul ladhi turja syafa'atuhu Likulli haulin minal ahwali muqtahami Ya rabbi bil Mustafa balligh maqashidana Waghfir lana ma madha ya wasi'al karami Wahai Tuhan kami (Allah SWT) limpahkanlah shalawat dan salam selalu selama-lamanya dan abadi kepada Kekasihmu, yang terbaik di antara semua makhluk Beliau saw adalah kekasih yang diharapkan safa'atnya dalam segala kesulitan Dari tiap ketakutan dan bahaya yang datang menyergap Wahai Allah demi Al Mustofa Muhammad SAW sampaikanlah maksud dan hajad-hajad kami Dan ampunilah dosa-dosa kami yang terdahulu wahai yang Maha Luas dan Wahai yang Maha DermawanTERIMAKASIH TELAH MENGUNJUNGI BLOG KAMI DAN TETAP SELALU UPDATE ENTRI DARI KAMI( Sumber bahasan dari berbagai sumber ) SALAH DAN KHILAF DALAM ENTRI KAMI MOHON MAAF YANG SEBESAR BESARNYA SEMOGA KITA SELALU BERADA DALAM BIMBINGANNYA AMIN....
YA ROBBI SHOLLI ALA MUHAMMAD YA RABII SHOLII ALAIHI WASALLIM YA ROBBI SALLI ALA MUHAMMAD YAROBBI SHOLLI ALAIHI WASSALIM ... YA ROBBI BALLIGHUL WASILLAH YARABII KHOSOBIL FADILLAH YAROBBI SALLI ALA MUHAMMAD YA ROBBI SALLI ALAIHI WASALIM...
Web Hosting
Showing posts with label PERIHAL NABI YAHYA AS. Show all posts
Showing posts with label PERIHAL NABI YAHYA AS. Show all posts

Wednesday, 17 February 2016

PERIHAL NABI YAHYA AS

Nabi Yahya adalah putra nabi Zakaria. la meneruskan perjuangan ayahnya selaku nabi. Karena ayahnya seorang nabi, tentu saja sejak kecil Yahya mendapat pelajaran yang baik pula. Ayahnya mengajarkan dan mendidiknya sehingga nabi Yahya tumbuh menjadi seorang yang bertaqwa, tidak pantang menyerah dan selalu melakukan siar agama.


Sungguh benar janji Allah pada Zakaria yang pernah dikatakan melalui malaikat Jibril ketika beliau belum mempunyai anak. Allah mengangkat Yahya menjadi nabi dengan memberikan sebuah Al Kitab sebagai pedoman hidupnya dan hidup umatnya. 

Tentang kenabian Yahya, Allah telah mengabadikan dalam Al Qur'an surat Maryam ayat 12 sampai 15:

Artinya:
 
Hai Yahya, ambillah Al kitab (Taurat) itu dengan sungguh-sungguh. Dan Kami berikan kepadanya hikmah selagi ia masih kanak-kanak. (Maryam: 12)
 
Dan rasa belas kasihan yang mendalam dari sisi Kami dan kesucian (dari dosa). Dan ia adalah seorang yang bertaqwa. (Maryam: 13)
 
Dan seorang berbakti kepada kedua orang tuanya, dan bukanlah orang sombong lagi durhaka. (Maryam : 14)
 
Kesejahteraan atas dirinya pada hari ia dilahirkan, dan pada hari ia meninggal pada hari ia dibangkitkan hidup kembali. (Maryam: 15)
 

Demikianlah Allah mengangkat Yahya sebagai seorang nabi dan Dia juga menceritakan sifat-sifat keutamaannya. Nabi Yahya adalah nabi yang sabar seperti yang telah dicantumkan pada ayat di atas.
 

1. Nabi Zakaria dan Yahya Wafat 
Ketika nabi Yahya dan nabi Zakaria menjadi panutan bagi kaum Bani lsrail, waktu itu berkuasa pula seorang raja yang dzolim. Raja itu tidak mau mendengarkan syari'at agama. la malah mendustakannya.
 

Hal ini terlihat sebab raja itu tidak mau mengindahkan larangan agama di saat hendak mengawini anak tirinya. Sedangkan dalam ajaran agama yang dibawa oleh kedua nabi itu tidak memperbolehkannya, namun raja tetap memaksa. Baginya semua cara yang ditempuh adalah halal. Namun bagi nabi Yahya dan Zakaria pendapat raja itu bertentangan dengan ajaran agama.

Karena raja tidak mau mengindahkan larangan kedua nabi itu, akhirnya memutuskan untuk membunuhnya. Nabi Yahya yang mendapat pembunuhan pertama. Beliau dipotong tangannya kemudian lehernya. Melihat hal ini nabi Zakaria lari ke kebun Baitul Makdis. Di sana ada pohon besar dan berkat izin Allah, pohon itu terbelah dua sehingga beliau bisa masuk kedalamnya. Tentara yang mengejar tidak mengetahui keberadaan nabi Zakaria. Namun ada iblis yang memberi tahu, sehingga pohon itu ditebang. Dengan robohnya pohon itu maka wafatlah nabi Zakaria.
 

Kedua nabi itu wafat dalam keadaan mati Syahid. Demikian kisah nabi Yahya dan Zakaria yang selalu menegakkan kebenaran agama.