… Maka niscaya Allah akan cukupkan bagi
kalian…(QS.Al-Baqoroh;138)
Dilahirkan di
Mekkah, 5 tahun setelah kelahiran Rasulullah atau 5 tahun setelah terjadi
peristiwa gajah (peristiwa penyerbuan gajah terhadap Ka’bah yang dipimpin oleh
Raja Abraha). Peristiwa ini diabadikan dalam salah satu surah al-Qur’an yang
dikenal dengan surah al-Feil (gajah).
Nama lengapnya
“Ustman bin Affan bin Abu al-‘Ashi bin Ummayah bin Abdussyam bin Abdul Manaf.
Nama panggilannya Abu Abdullah dan gelarnya Dzunnurrain (yang punya dua
cahaya). Sebab digelari Dzunnurain karena Rasulullah menikahkan dua putrinya
untukny; Roqqoyah dan Ummu Kultsum. Ketika Ummu Kultsum wafat, Rasulullah
berkata; “ Sekiranya kami
punya anak perempuan yang ketiga, niscaya aku nikahkan denganmu.” Dari pernikahannya dengan Roqoyyah
lahirlah anak laki-laki. Tapi tidak sampai besar anaknya meninggal ketika
berumur 6 tahun pada tahun 4 Hijriah. Beliau wafat pada tahun 35 Hijriah
berumur 82 tahun. Menjabat sebagai khalifah ketiga selama 12 tahun.
Menikahi 8
wanita, empat diantaranya meninggal yaitu Fakhosyah, Ummul Banin, Ramlah dan
Nailah. Dari perkawinannya lahirlah 9 anak laki-laki; Abdullah al-Akbar,
Abdullah al-Ashgar, Amru, Umar, Kholid, al-Walid, Sa’id dan Abdul Muluk. Dan 8
anak perempuan.
Selama menjabat
sebagai kholifah banyak wilayah yang ditaklukan yaitu Afrika, Ciprus,
Thabarstan, Khurosan, Armania, Qauqaz, Karman dan Sajastan. Masa
kekhalifahannnya merupakan masa yang paling makmur dan sejahtera. Konon
ceritanya sampai rakyatnya haji berkali-kali. Bahkan seorang budak dijual
sesuai berdasarkan berat timbangannya.
Beliau adalah
kholifah kali pertama yang melakukan perluasan masjid al-Haram (Mekkah) dan
masjid Nabawi (Madinah) karena semakin ramai umat Islam yang menjalankan rukun
Islam kelima (haji). Bagitu juga membangun armada pasukan laut (merine) untuk
umat Islam, mencetuskan ide polisi keamanan bagi rakyatnya, membuat bangunan
khusus untuk mahkamah dan mengadili perkara. Hal ini belum pernah dilakukan
oleh kholifah sebelumnya. Abu Bakar dan Umar bin Khotob biasanya mengadili
suatu perkara di masjid.
Pada masanya,
khutbah Idul fitri dan adha didahulukan sebelum sholat. Begitu juga adhan
pertama pada sholat Jum’at. Beliau memerintahkan umat Islam pada waktu itu
untuk menghidupkan kembali tanah-tanah yang kosong untuk kepentingan pertanian.
Beliau adalah
sosok laki-laki yang tampan dan gagah. Kulitnya berwarna agak hitam,
botak,berjenggot tegal dan pergelanggan tanggannya besar. Pribadinya sangat
pemalu hingga suatu ketika baju Rasulullah tersingkap hingga kelihatan pahanya.
Kemudian Abu Bakar dan Umar masuk rumahnya. Pada waktu Utsman hendak minta izin
masuk, Rasulullah menutup pahanya yang terbuka. Utsman berkata; “Ingat, aku
betul-betul malu dengan seorang yang malaikat sendiri merasa malu dengannya.”
Perjuangannya
dalam membela Islam tidak hanya dengan hartanya saja. Tapi juga raga dan
nyawanya. Beliau sangat senang mengeluarkan hartanya demi kepentingan Islam.
Hingga pernah mengirimkan setengah pasukan ke medan perang dengan hartanya.
Pernah mendermakan 300 unta dan 50 kuda tunggangan. Begitu juga mendermakan
1000 dinar yang diserahkan langsung kepada Rasulullah. Rasulullah pun berkata;
“Apa yang diperbuat pada hari ini, Utsman tidak akan merugi (di
akherat)”(HR.Tirmidhi). pada waktu orang-orang membutuhkan air untuk keperluan
dirinya dan hewan ternaknya, Utsman membeli sumber mata air dari Raimah,
seorang yahudi, untuk diwakafkan kepada umum. Mengenai kedermawannya, Abu
Hurairah berkata; “Utsman bin Affan sudah membeli surga dari Rasulullah dua
kali; pertama ketika mendermakan hartanya untuk mengirimkan pasukan ke medan
perang. Kedua ketika membeli sumber air (dari Raimah)”(HR.Tirmidhi).
Beliau termasuk
10 orang yang dikabarkan akan masuk surga. Dalam menjalani hidupnya, beliau
sangat takut dengan azab dan siksa Allah. Hingga suatu ketika berkata;
“Sekiranya diriku berada di antara surga dan neraka dan saya tidak tahu mana
diantara dua itu saya aka masuk, niscaya saya akan pilih menjadi abu sebelum
aku tahu ke mana saya dimasukkan.” Rasulullah pernah mengkabarkan bahwa dirinya
termasuk ahli surga karena sabar dan tawakal menghadapi cobaan dan derita dari
Allah. Begitu fitnah yang menimpa dirinya hingga akhirnya terbunuh secara kejam
dan dholim.
Pada waktu perang
Uhud, beliau berdiri bersama Rasulullah, Abu Bakar dan Umar. Tiba-tiba gunung
itu bergetar, kemudian Rasulullah berkata; “Mohon jangan lari, tetap berada di
Uhud. Jangan takut, kamu bersama nabi, Abu Bakar dan dua orang
saksi”(HR.Bukhori).
Pada masa
kekhalifahanya, Abdullah bin Saba’, seorang Yahudi yang pura-pura masuk Islam,
mengumpulkan massa untuk melakukan protes terhadap Utsman. Mereka menuntut
Utsman agar tidak menunjuk orang-orang yang duduk di pemerintahannya dari
keluarga Utsman. Utsman bukanlah kholifah yang rakus akan harta benda dan
kekuasaan. Ijtihad Utsman dalam menentukan orang-orang yang menjabat di
pemerintahnya didasarkan pada kompetensi dan kecakapan. Mereka yang dipilih
adalah orang-orang yang ahli di bidangnya. Lebih dari itu mereka adalah orang-orang
yang takwa. Dalam peristiwa ini, Utsman dibunuh ketika sedang membaca al-Qur’an
di rumahnya pada waktu pagi hari raya Idul Adha. Beliau mati syahid pada tahun
35 Hijriah berumur 82.
Dari Abdullah bin
ar-Rumy berkata, “Utsman bin Affan biasanya kalau berdiri di depan kubur
menangis hingga air matanya membasai jenggotnya. Seseorang bertanya, “Kamu ingat surga dan neraka tapi kamu tidak
menanggis. Kamu ingat kubur tapi kamu menanggis?” Beliau menjawab, “Saya mendengar Rasulullah bersabda “Kubur
adalah rumah pertama dari rumah-rumah menuju akherat. Sekiranya orang selamat
dari siksa kubur, maka setelahnya akan menjadi mudah. Jika tidak selamat maka
setelahnya akan terasa berat dan susah.”Dari al-Hasan berkata, “Saya lihat Utsman
tidur di masjid dengan berselimut. Tidak ada seorang pun di sekitarnya. Padahal
beliau adalah seorang amirul-mukminin”(al-Hilyah;1/60).
Inilah sejarah
kali pertama darah mengalir bercucuran dari tubuhnya sebagaimana disebutkan
dalam firman Allah; “Maka
niscaya Allah akan cukupkan bagi kalian…(QS.Al-Baqoroh;138). Beliau dimakamkan di kuburan Baqi’
(kuburan yang berada samping masjid Nabawi) setelah melarang untuk ikut
mengantar jenazah bagi orang-orang yang melakukan protes.